Arus Listrik : Pengertian, Rumus, Hambatan, Contoh Soal

Rate this post

Arus listrik: definisi, rumus, penemu, satuan, masalah

Arus Listrik : Pengertian, Rumus, Hambatan, Contoh Soal

Memahami Listrik
Pengertian Sumber Tenaga Listrik: byjus.com

Arus listrik adalah aliran yang terjadi karena banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian listrik per satuan waktu. Dalam bahasa Inggris, arus listrik berarti arus listrik.

Satuan Internasional (SI) untuk arus listrik adalah A (ampere). Namun, saat menulis rumus, arus listrik dilambangkan dengan simbol I, yang mewakili intensitas.

Penemu arus listrik adalah André-Marie Ampère, seorang ilmuwan dan fisikawan Perancis. Nama belakangnya diabadikan sebagai nama International Electric Current Unit.

Muatan listrik dibawa oleh atom, yang mengandung proton dan elektron.

Proton adalah muatan listrik positif yang biasanya hanya bergerak di dalam inti.
Elektron adalah muatan listrik negatif yang tugasnya mengangkut muatan ke tempat lain.

Arus listrik juga dapat timbul karena adanya tegangan atau beda potensial pada media penghantar antara dua titik.

Artinya, semakin besar nilai tegangan antara dua titik, semakin besar nilai arus yang beredar di kedua titik tersebut.

Untuk lebih jelasnya tentang pentingnya arus listrik, Anda juga dapat menonton video di bawah ini.
Video tentang pentingnya arus listrik – fisika kelas X
Rumus kuat untuk arus listrik

Di bawah ini adalah rumus kuat arus listrik.
Rumus untuk arus listrik
I = Q/t atau q = I x t I arus listrik (A)
Q adalah muatan listrik (C)
t adalah waktu

Seperti yang telah kita ketahui, istilah arus listrik adalah muatan listrik positif yang mengalir dari potensial tinggi ke rendah dalam suatu penghantar.

Oleh karena itu, mari kita lakukan percobaan untuk membuktikan rumus dan pengertian di atas. Mari kita ambil contoh kutub baterai. Perhatikan gambar baterai di bawah ini.
Cara menghitung rumus kuat arus listrik baterai dan lampu pijar

READ  SEN & SENZ - Aplikasi di Google Play

Kedua kutub baterai memiliki beda potensial yang berbeda. Ketika kedua kutub dihubungkan ke lampu pijar melalui media kawat, elektron atau arus listrik ditransfer dari kutub positif ke kutub negatif.

Dengan demikian, bohlam menyala sesuai dengan kapasitas baterai.

Jika kita menambahkan baterai lagi, menjadikannya dua baterai, lampu akan bersinar lebih terang. Jika Anda menggunakan tiga baterai, lampu akan lebih terang.

Kenapa ini terjadi?

Ketika beda potensial antara kutub plus dan minus meningkat, muatan listrik yang mengalir dalam konduktor juga meningkat.

Besarnya arus listrik sebanding dengan jumlah muatan listrik yang mengalir.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir melalui penampang suatu penghantar per satuan waktu.

Jika jumlah muatan (q) mengalir melalui penampang penghantar dalam satuan waktu (t), maka kuat arus listrik (i) dapat ditulis secara matematis seperti rumus arus di atas atau pada gambar di bawah.
Rumus hubungan antara arus listrik dan beda potensial
Rumus hubungan antara arus listrik dan beda potensial
I = V/R I adalah arus listrik (A)
R adalah hambatan listrik (Ω)
V adalah beda potensial listrik (V)

Sedangkan arus listrik yang mengalir dalam satuan waktu tertentu umumnya dinyatakan dengan:

saya = dQ/dt

Dan dengan demikian jumlah total beban yang ditransfer melalui domain 0-t (waktu) dapat dihitung melalui integrasi berikut:

Q = dQ = dt

Dari hasil persamaan di atas, kita dapat melihat bahwa arus listrik merupakan besaran skalar karena muatan dan waktu juga merupakan besaran skalar.

Sumber :